Banyak alasan mengapa orang mengkonsumsi Kefir. Penulis
memulai minum Kefir, setelah isteri yang sensitif terhadap laktosa (gula susu),
yaitu menyebabkan perut kembung dan mulas/diare (lactose intolerance), dapat memperoleh manfaat susu sepenuhnya
(bahkan lebih) dengan meminum Kefir yang dibuat sendiri tanpa keluhan lagi.
Herald W. Tietze
Herald W. Tietze
dalam situs ”Kefir, Yoghurt for Life” (http://www.youngns.com.au/kefir/why/htm)
di bawah judul “Kefir for pleasure, beauty and well-being” menuliskan alasannya
secara lebih komprehensif.
Ini terjemahannya
Bila anda mengira bahwa sehat diperoleh melalui obat, anda
dapat menganggap Kefir sebagai obat yang sangat berkhasiat. Melihat khasiatnya
untuk pengobatan, orang dapat menganggap Kefir sebagai obat, tapi sebenarnya
bukan, melainkan suatu makanan yang hidup. Obat adalah sesuatu yang digunakan
untuk suatu perioda tertentu untuk menanggulangi penyakit, seperti analgesik untuk meredakan
rasa sakit. Makanan yang hidup dan menyehatkan ini adalah sesuatu yang menjaga
kesehatan dan hidup kita serta memelihara kesehatan tubuh. Upaya untuk
membedakan makanan dan obat tidak membutuhkan biaya jutaan dollar. Kita dapat
mengujinya sacra sangat sederhana. Bila anda mengkonsumsi suatu substansi dan
dapat hidup tanpa efek samping negatif, maka itu adalah makanan. Terminologi
obat juga digunakan untuk suatu substansi yang hanya dikonsumsi dalam dosis
kecil, dan anda tidak dapat hidup sehat
bila hanya mengkonsumsi obat.
Obat didasarkan atas tujuan menghilangkan penyakit, bukan
pada pembentukan kesehatan.
Untuk memelihara kesehatan, atau mengembalikan kebugaran,
hanya substansi yang hidup yang dapat membantu dalam jangka panjang.
Ketika saya mempelajari Pertanian lebih dari 30 tahun yang lalu, seorang guru memperingatkan bahwa
penggunaan antibiotik yang berlebihan akan menghasilkan strain (bakteri) yang kebal terhadap antibiotik tersebut, sehingga
akhirnya antibiotik itu menjadi tidak efektif lagi. Beliau adalah seorang
biarawan yang tidak menguasai kedokteran hewan.
Di sisi lain, seorang dosen ahli dalam ilmu Kedokteran Hewan
mempunyai berbagai bukti mengenai berbagai antibiotik. Beliau menerangkan,
berlandaskan bukti ilmiah, bahwa antibiotik tidak menimbulkan kerusakan, juga
dalam jangka panjang. Kami mendengar ceritera serupa mengenai munculnya
kekebalan dari industri kimia yang
memproduksi obat semprot bagi berbagai tumbuhan dan hama. Industri kimia ini
menghasilkan produk baru setiap berapa tahun, lebih kuat dan lebih efektif dan
sekarang, ketika kita menengok pendapat biarawan tua itu, kita harus mengakui
bahwa beliau benar, tidak hanya mengenai antibiotik tapi juga tentang segala hal mengenai pertanian
modern.
Berapa banyak biota, bakteri merugikan, atau virus yang ada
saat ini? Hanya pada kasus TBC saja, penyakit yang hampir terlupakan ini, dalam
12 bulan terakhir 3.000.000 orang di berbagai pelosok dunia mati karena
penyakit ini. Pengobatan dengan antibiotik tertentu yang mujarab beberapa tahun
lalu saat ini tidak berdaya menghadapi jenis bakteri TC baru.
Bila anda mengira pertanian dan pengobatan modern tidak ada
hubungannya dengan Kefir, anda harus mengkaji
ulang hal ini.
Keseimbangan flora dalam saluran pencernaan merupakan kunci
bagi keberhasilan pengobatan. Antibiotik tidak cukup selekif untuk memilih
bakteri yang akan dimusnahkannya. Antibiotik membunuh dan menghancurkan
keseimbangan. Ketika mengkonsumsi antibiotik, kemajuan penyembuhan terlihat
nyata karena antibiotik membunuh bakteri penyebab penyakit, tapi juga membunuh
bakteri yang bermanfaat dan mengganggu keseimbangan.
Dengan terganggunya keseimbangan flora pencernaan, maka
kekebalan tubuh akan rusak dan kita makin rawan terhadap serangan penyakit
baru. Selanjutnya kita akan menggunakan antibiotik lagi, dan lagi dan lagi…
sehingga seperti masuk ke sumur tak berdasar.
Kembali mengenai biarawan tua tadi, beliau melihat bahwa
penemuan penisilin merupakan karunia Allah dalam kasus bahwa hanya penisilinlah
satu-satunya jawaban bagi situasi “hidup atau mati”. Beliau merekomendasikan
agar setelah pengobatan dengan antibiotik, krim asam, mentega, yoghurt (tentu yang alami) harus
dikonsumsi untuk mengembalikan flora pencernaan yang hilang.
Ketika pertama kali saya menulis buku Kombucha, saya mengingatkan
adanya kepercayaan berlebihan terhadap pengobatan ”ajaib”. Saya sungguh-sungguh
kaget terhadap kesaksian yang saya terima, membuktikan bahwa makanan yang
“hidup”, yaitu yang difermentasikan dari susu dapat benar-benar menghasilkan
keajaiban dalam penyembuhan dan kesehatan.
Makanan yang difermentasikan dengan asam susu tidak hanya
menyembuhkan satu penyakit, melainkan
praktis semua penyakit dan lebih dari itu membuat orang merasa lebih
muda dengan menghilangnya uban dan tumbuhnya rambut di kepala yang telah botak.
Perempuan yang telah menopause, termasuk yang telah bertahun-tahun tidak
mengalami haid, kemudian haid lagi. Banyak wanita yang hamil dalam usia tua.
Orang yang telah menderita penyakit 20
tahun atau lebih dapat sembuh hanya dalam beberapa minggu atau beberapa hari.
Banyak hal yang tidak dapat dimengerti, namun ini berasal
dari sesuatu yang paling sederhana, yaitu kehadiran bakteri bermanfaat di dalam
saluran pencernaan.
Alasan mengapa Kefir dan berbagai produk fermentasi asam
laktat berkhasiat sebagai obat berspektrum luas hanyalah karena adanya bakteri
bermanfaat di dalamnya. Dampak penyembuhan yang ajaib ini hanya dimungkinkan
bila makanan “mati” yang kita makan yang diproses, diberi zat kimia, diradiasi,
dipanaskan berlebihan dapat dihindarkan karena menyebabkan masalah kesehatan
khususnya di masyarakat Barat.
Bila anda ingin mendalami pengetahuan mengenai bakteri
bermanfaat ini, buku yang ditulis oleh Leon Chaitow dan Natasha Trenef “Pro-biotic”, sangat dianjurkan untuk
ditelaah.
Ringkasnya, bakteri yang bermanfaat ini dapat menolong untuk
menanggulangi:
- Alergi
- Arthritis
- Kanker
- Masalah usus besar & radang usus halus
- Gout (kelebihan asam urat – uric acid)
- Migren
- Rematik
- Gangguan lambung
- Meningkatkan kekebalan tubuh dan detoksifikasi
- Berperan penting dalam membentuk kesehatan saluran pencernaan pada bayi.
- Mengendalikan tingkat kolesterol, sehingga menjaga terjadinya kerusakan cardio-vascular. Fungsi usus besar diperbaiki. Beberapa literatur merekomendasikan untuk mengkonsumsi Kefir yang difermentasikan dalam 24 jam saja, sehingga berfungsi sebagai pelancar buang air besar. Kefir yang difermentasikan 48 jam berfungsi sebagai penyeimbang.
- Penderita candida-albicans mungkin cemas terhadap ragi yang terdapat pada Kefir. Pengalaman menunjukkan bahwa penyakit ini disebabkan ketidak seimbangan flora pencernaan dan bakteri yang bermanfaat. Khamir (ragi) membantu menyeimbangkan kembali flora pencernaan dan memerangi candida-albicans.
- Fermentasi asam susu meningkatkan kemampuan cerna makanan yang berasal dari susu. Orang yang sensitif terhadap susu dapat mengkonsumsi Kefir yang kaya kalsium ini tanpa keluhan.
- Selama fermentasi, bakteri menghasilkan enzim laktosa yang “mengunyah” protein, sehingga kualitasnya meningkat dan mampu diserap oleh tubuh dengan lebih baik.
- Penelitian ilmiah di beberapa negara menunjukkan bahwa bakteri bersahabat ini memiliki potensi sebagai anti-tumor dan berperan untuk mencegah kanker.
- Mengurangi gejala kecemasan/gelisah
- Bakteri probiotik menghasilkan antibiotik yang mampu membunuh bakteri patogen.
- Sebagai alternatif untuk mengobati jerawat (acne) dari dalam, dengan adanya bakteri di pencernaan ini, jerawat dalam banyak kasus menghilang dengan sendirinya.
- Bakteri yang bermanfaat ini menghasilkan vitamin B, seperti B3, B6, dan asam folat.
- Di Rusia, Kefir bisa digunakan untuk pengobatan TBC
- Dokter Draset mengetahui potensi Kefir sebelum Perang Dunia kedua untuk pengobatan gangguan organ pernafasan, kram perut, infeksi saluran pencernaan yang kronis, infeksi hati (liver), masalah empedu dan kantung kemih, dan merekomendasikan untuk dikonsumsi oleh orang yang baru sembuh dari sakit berat. Juga direkomendasikan untuk menanggulangi eksim pada wanita hamil dan penyakit kewanitaan.
- Cardish-Umbricht menggunakan Kefir hampir untuk segala penyakit, terutama untuk maag (internal ulcer), Asma, Bronchitis, berbagai jenis pengerasan pembuluh darah infeksi empedu, hati dan ginjal, gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit, kurang darah, ruam dan eksim. Dosis yang direkomendasikannya adalah 1 liter sehari. Untuk gangguan kulit dosisnya 0,5 liter sehari dan dibantu dengan pencucian kulit yang bermasalah dengan menggunakan Kefir. Kefir dilumurkan pada kulit dan dibiarkan semalaman.
Suatu lembar informasi (penulisnya tidak diketahui) yang
disertakan dengan bijih Kefir menguraikan hal berikut :
Masyarakat Kaukasus meminum Kefir sebagai ganti air dan
memakan Kefir yang dipadatkan sebagai makanan pencuci mulut. Harapan hidup
masyarakat ini berkisar antara 110-150 tahun. Mereka tidak mengenal kanker, TBC
atau gangguan pencernaan. Prof.Dr Kanschlikow yang mengabdikan sebagian besar
hidupnya untuk penelitian Kefir menemukan khasiat Kefir untuk penyembuhan
selesma (catarrh), gangguan
pencernaan, maag, anemia, berbagai
jenis eksim, astra nodes, keluhan empedu
, hepatitis, diare, sembelit dan tekanan darah tinggi. Kefir melindungi
terjadinya kambuh dari suatu penyakit pada awal kesembuhan dari suatu penyakit
pada awal kesembuhan dari satu penyakit, dan dapat digunakan sebagai pengganti
susu ibu. Kefir dapat dikonsumsi setiap hari, sebaiknya pada saat makan malam
(atau sebagai minuman tersendiri), Dalam kasus sangat berat, dianjurkan untuk
minum sampai satu liter sehari. Kefir bukan sekedar berguna untuk pengobatan,
tapi juga merupakan sumber gizi. Kefir dapat digunakan sebagai pengganti krim
untuk salad dan sebagai saus. Seorang wanita menulis kepada saya untuk menginformasikan
bahwa Kefir dapat digunakan sebagai douche
(pembersih alat kewanitaan) dari gangguan gatal akibat jamur dan sejenisnya..
Pangan Fungsional Probiotik
Pangan fungsional (functional
food) adalah substansi yang memiliki tampilan sebagai makanan atau minuman
(bukan tablet atau bentuk obat lainnya), digunakan sebagai makanan/minuman
biasa, serta terbukti memiliki khasiat penyembuhan yang melebihi kandungan gizi
yang terdapat di dalamnya. Kefir, yoghurt dan tempe merupakan sejumlah pangan
yang diakui sebagai makanan fungsional.
Sebagai pangan, penggunaan terbaik adalah bila merupakan
bagian dari menu makanan sehari-hari. Dengan demikian, dalam hal penyembuhan,
penggunaan terbaik adalah dengan mengubah
pola makan yang salah (baik sengaja ataupun tidak) dengan pola makan
yang menyertakan pangan fungsional ini secara teratur. Untuk itu, rasa yang
lezat merupakan faktor penting agar pangan fungsional ini dapat dikonsumsi
tanpa beban.
“Jadikanlah makananmu sebagai obat, dan obatmu sebagai makanan”, merupakan ungkapan
Hippocrates yang terkenal, dan masih merupakan ajaran yang sangat relevan
sampai saat ini. Artinya adalah bahwa makanan yang kita konsumsi haruslah
sehat, dan obat yang kita gunakan haruslah “enak”. Dua hal ini terpenuhi oleh
Kefir.
Dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan makin
mahalnya biaya pengobatan, menemukan kembali hubungan antara pola makan dan
kesehatan akan makin diperlukan. Hal ini menyebabkan pasar dari makanan
fungsional makin luas. Diantara berbagai makanan fungsional ini, makanan probiotik sebagai suatu makanan tambahan (food suplemen) yang terutama berpengaruh
terhadap keseimbangan mikroba dalam pencernaan memperlihatkan gejala
perkembangan yang paling menonjol dalam beberapa dekade terakhir.
Kultur mikroba telah digunakan selama beribu-ribu tahun
dalam makan dan fermentasi alkohol, dan penelitian ilmiah membuktikan
keampuhannya untuk melindungi dan mengobati berbagai penyakit. Hal ini
membakukan istilah “probiotik” (untuk kehidupan), sebagai lawan dari
antibiotik. Yoghurt merupakan makanan probiotik yang paling populer dan Kefir,
walaupun banyak pihak yang setuju bahwa
Kefir jauh lebih baik, namun di Indonesia Kefir kurang populer dibandingkan
Yoghurt atau Yakult.
Berbagai manfaat dari makanan probiotik ini, baik sebagai
suatu makanan suplemen (dengan tampilan obat) ataupun sebagai makanan yang
digunakan sehari-hari antara lain diuraikan berikut ini.
Kesehatan saluran pencernaan
Sejumlah studi telah menyimpulkan bahwa konsumsi probiotik
bermanfaat untuk penanggulangan berbagai jenis diare, termasuk diare akibat
penggunaan antibiotika pada orang dewasa, diare yang sering dialami dalam
perjalanan, dan diare yang dialami anak-anak yang disebabkan virus.
Mengingat diare merupakan salah satu penyebab utama kematian
bayi dan sering menimbulkan penderitaan orang dewasa, maka penggunaan probiotik
secara teratur untuk menghindarkan dan mengobati diare menjadi hal yang penting,
apalagi di negara berkembang dengan insidensi diare yang tinggi dan kemampuan
berobat masyarakatnya masih rendah.
Bakteri probiotik mampu melindungi pencernaan dan melindungi
terjadinya radang lambung dan penyakit liver
bagi pecandu minuman keras. Disamping itu, bakteri asam laktat (asam susu) akan
meningkatkan mobilitas pencernaan dan menghindarkan terjadinya sembelit,
terutama bagi orang dewasa.
Banyak ahli yang percaya bahwa 90% penyakit disebabkan oleh
buruknya kondisi sistem pencernaan.
Sintesa nutrisi
Fermentasi makanan dengan bakteri asam susu menunjukkan
adanya peningkatan kandungan asam folat, niacin dan riboflavin pada Kefir,
Yoghurt dan susu bifidus. Disamping
sintesa nutrisi ini, probiotik juga meningkatkan kemampuan cerna protein dan
lemak.
Asam lemak rantai pendek seperti asam susu, asam propionik
dan asam butirik yang dihasilkan bakteri asam susu dapat menjaga tingkat
keasaman saluran pencernaan sehingga pencernaan terlindung dari dampak bakteri
patogen pada mukosa saluran pencernaan.
Sistem kekebalan tubuh
Bukti yang diperoleh dari model pada binatang dan manusia
menunjukkan bahwa probiotik dapat meningkatkan respon kekebalan baik yang
spesifik maupun yang non spesifik dengan cara mengaktifkan macrophages, meningkatkan tingkat cytokine, meningkatkan kemampuan alami sel pelindung tubuh, dan
meningkatkan imunoglobulin.
Dengan meningkatnya kekebalan tubuh, berbagai penyakit
infeksi tidak mudah menyerang. Flu,
hepatitis, dan sejenisnya merupakan penyakit yang selalu mengintip untuk
menyerang pada saat kekebalan tubuh menurun.
Lactose intolerance
Banyak bukti menunjukkan bahwa bakteri asam susu seperti S. thermophilus,
L. bulgaricus dan jenis laktobasilus dalam susu yang difermentasikan dapat
meredam gejala penolakan terhadap gula susu dengan cara menyediakan bakteri
yang diperlukan untuk mencerna susu tersebut di lambung dan saluran pencernaan.
Karena gangguan pencernaan akibat meminum susu ini diderita
oleh sekitar 70% penduduk dunia, konsumsi probiotik ini menjadi penting agar
masyarakat dapat mengkonsumsi susu tanpa keluhan.
Alergi
Probiotik menanggulangi alergi dengan cara meningkatkan
fungsi pertahanan mukosa. Konsumsi probiotik pada balita akan meningkatkan
pembentukan kekebalan tubuh. Probiotik seperti Lactobacillus GG dapat
menanggulangi alergi protein susu.
Kanker
Studi yang berkaitan dengan penanggulangan kanker melalui
konsumsi probiotik menunjukkan hasil yang menjanjikan. Percobaan pada binatang
yang disuntik probiotik menunjukkan berkurangnya risiko kanker usus dan
berkurangnya jumlah tumor.
Walaupun demikian studi mengenai kanker pada manusia dan
penggunaan probiotik saat ini masih dipelajari lebih mendalam.
Probiotik dan Prebiotik
Probiotik merupakan bagian yang penting dari dunia makanan
yang kompleks, yang berguna untuk kesehatan. Probiotik adalah makanan yang
berisi bakteri hidup. Bakteri dan hasil metabolismenya yang menyebabkan
probiotik ini memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesehatan. Probiotik yang
paling terkenal adalah yoghurt. Penelitian mengenai pengaruh konsumsi probiotik
memperlihatkan adanya peningkatan pada kemampuan untuk mencerna susu,
percepatan kesembuhan beberapa jenis diare, peningkatan fungsi kekebalan,
berkurangnya kanker tertentu dan penurunan tingkat kolesterol
darah.
Bakteri yang ada dalam produk probiotik, biasanya bukan
bakteri normal, di saluran pencernaan, atau hanya menetap sementara. Bakteri
ini tidak dianggap sebagai bagian dari lingkungan pencernaan, sehingga bakteri
ini tidak berkoloni, dan keluar lagi dari dalam tubuh melalui tinja dalam beberapa
jam atau beberapa hari. Bakteri normal yang hidup dalam saluran pencernaan
sangat banyak, baik jumlah maupun jenisnya. Jumlah tiap jenis bakteri berubah
sesuai dengan umur, kebiasaan makan, kondisi kesehatan serta penggunaan
obat-obatan maupun suplemen. Bakteri tumbuh
subur bila mampu menempel pada dinding saluran pencernaan dan
menggunakan makanan yang lewat melalui saluran pencernaan.
Jadi tidak heran bila bakteri seorang vegetarian akan
berbeda dengan bakteri yang terdapat pada pemakan daging. Karena setiap bakteri
memerlukan nutrisi yang spesifik, maka dengan mengkonsumsi makanan tertentu
merupakan suatu cara untuk meningkatkan jumlah bakteri tertentu. Inilah yang
disebut prebiotik. Prebiotik adalah makanan atau nutrisi yang digunakan oleh
bakteri tertentu untuk tumbuh dan melekat pada dinding saluran pencernaan.
Fructo-oligo-sacharides
(FOS) dikenal sebagai prebiotik, dan diikat oleh galacto-oligo-sacharides dan karbohidrat lain yang tidak dapat
dicerna. FOS merupakan suatu komposisi yang terdiri atas molekul gula fruktosa
yang tersusun dalam suatu rantai panjang. Substansi ini dapat ditemukan secara
alami dalam makanan seperti Jerusalem artichoke tubers, bawang, leeks, beberapa jenis kacang-kacangan
dan madu.
Kefir mengandung keduanya, yaitu probiotik yang berupa
bakteri hidup dan prebiotik, yaitu berbagai nutrisi yang terdapat dalam susu.
Tanya Jawab tentang Probiotik
Tanya jawab ini diambil dari situs internet “Health Professionals”, yang akan sangat
bermanfaat untuk memahami probiotik dan penggunaannya.
Mana yang lebih baik : Probiotik dari makanan atau dari suplemen?
Makanan merupakan pilihan yang lebih baik karena adanya efek
sinergis antara komponen makanan dan kultur probiotik. Pendaparan (buffering) alami atas asam lambung dengan makanan akan meningkatkan
kestabilan konsumsi probiotik. Makanan probiotik biasanya mengandung nutrisi
berkualitas tinggi seperti kalsium protein, bioactive
peptides, sphingolipids dan asam linoleat. Dengan suplemen, walaupun
mungkin mudah mengkonsumsinya, biasanya selalu mengandung masalah dalam
jangka panjang, sedangkan dengan
menggabungkan makanan yang mengandung probiotik dalam menu sehari-hari dapat
dibentuk menjadi pola makan yang sehat.
Berapa banyak konsumsi probiotik untuk menghasilkan manfaat yang dikehendaki?
Banyak studi mengenai dampak kesehatan dari bakteri
probiotik seperti terhadap diare, lactose
intolerance dan penyebab kanker usus menunjukkan bahwa dosis 109 – 1010 organisme
sehari merupakan dosis yang ideal. Ini berarti sekitar 3,5 gelas susu asam sehari,
dengan rata-rata kandungan 2 x 106 cfu/ml. Dampak mengkonsumsi pada
dosis yang lebih rendah belum terdokumentasi, tapi juga tetap menunjukkan
manfaat.
Berapa lama orang mengkonsumsi probiotik sampai penyakitnya sembuh?
Sebagian besar probiotik tidak secara permanen hidup di
dalam saluran pencernaan, tapi keberadaannya menghasilkan manfaat ketika
bakteri probiotik ini melakukan metabolisme dan tumbuh dalam perjalananya
melalui saluran pencernaan. Jadi, mengkonsumsi bakteri probiotik ini setiap
hari, mungkin merupakan cara terbaik untuk menjaga efektivitasnya.
Sumber probiotik apa saja yang baik?
Yoghurt dan susu yang dibubuhi bakteri probiotik seperti
susu asam dan produk susu fermentasi lainnya seperti Kefir merupakan sumber
probiotik utama di Amerika Serikat, Para peneliti yakin bahwa efek sinergi terjadi
antara komponen makanan dan bakteri probiotik, dan adanya komponen pada susu
yang ‘menghidupkan” manfaat bakteri probiotik menjadikan makanan sehari-hari
merupakan “kendaraan” yang sangat baik bagi bakteri untuk mencapai saluran
pencernaan secara efektif.
Probiotik diduga memiliki efek kesehatan berikut:
·
Meringankan
dampak, mempromosikan pemulihan diare
·
Menghasilkan enzim laktase, mengurangi gejala
intoleransi laktosa dan gangguan
penyerapan sari makanan oleh usus.
·
Menanggulangi sembelit
·
Menyembuhkan kolitis
·
Meningkatkan sistem kekebalan
·
Meningkatkan respon imun spesifik dan non
spesifik
·
Menghambat patogen dan translokasi
·
Merangsang imunitas gastrointestinal
·
Mengurangi kemungkinan infeksi dari patogen umum
(Salmonella, Shigella)
·
Mengurangi risiko kanker tertentu (usus, kandung
kemih)
·
Sebagai karsinogen, detoksifikasi
·
Menekan pertumbuhan tumor
·
Menurunkan konsentrasi kolesterol
·
Mengurangi tekanan darah pada hipertensi
·
Menanggulangi alergi makanan
·
Mensintesa nutrisi (asam folat, niacin, riboflavin, vit. B6 & B12)
·
Meningkatkan bioavailabilitas nutrisi
·
Meningkatkan kesehatan urogenital
·
Mengoptimalkan efek vaksin (misalnya vaksin
rotavirus, vaksin demam tifoid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar